Rabu, 27 April 2011

Seragam Batik dan Zat Warna

Cat-Cat Batik, yang dimaksud dengan cat-cat batik adalah " zat warna Tekstil " yang dapat memberikan warna pada batik. Tidak semua jenis daripada zat warna tekstil dapat untuk memberi warna pada batik. Hanya khusus beberapa jenis saya zat warna tersebut untuk batik, disebabkan antara lain : (1) Pada pewarnaan batik dikerjakan tanpa pemanasan karena batik memakai lilin batik. (2) Lilin batik pada umumnya tidak tahan terhadap " alkali " yang kuat. (3) Pada pekerjaan terakhir daripada proses pembuatan batik, harus dilakukan penghilangan lilin atau lorodan dengan air panas, dan oleh karena itu tidak semua cat tersebut tahan terhadap rebusan dalam air lorodan. Dalam hal ini zat pewarna yang dipakai memegang unsur utama (primer) dalam proses pembatikannya, Ditinjau dari asalnya maka dapat dibedakan atas : (1) Zat-zat Warna Alam ; (2) Zat Warna Buatan (Synthetis). Warna batik pada umunya yaitu : Biru-tua, Coklat (merah Soga), Hijau, Kuning, Violet, dan Ungu. Kombinasi warna-warna ini dapat dipilih dalam "Seragam Batik" sehingga bersifat eklusif tidak ada yang menyamai, khas, unik dan kontemporer, mengikuti trend warna pada zamannya. Hubungi kami : 0852222066116 (H.Drs.Ch.Faurozi,M.Si) untuk pemesanan eklusif dalam pewarnaan batik seragam yang diminati.

Pewarnaan Batik Pesisiran

Pewarnaan Batik Tulis Pesisiran, menggunakan kombinasi Zat Pewarna Napthol AS (AS=Anilid Saure) suatu senyawa mengandung inti siklis dan asam anilin dan menggunakan mengganti kedudukan  Beta- Napthol dalam pewarnaan. Napthol AS diketemukan dalam tahun 1911 dan kemudian banyak diproduksi oleh pabrik pabrik cat di Eropa dan akhirnya Jepang dan RRC. Pada tahun sekitar 1930-an cat napthol sudah dipakai dalam pembatikan terutama dipakai oleh pembatik keturunan China didaerah pantai utara Jawa yaitu di Pekalongan. Warna napthol cepat diterima dalam pembatikan karena warnanya dapat menggantikan warna-warna batik sebelumnya. baik dalam ketahanan lunturnya maupun dalam proses cepat pengerjaannya. Tiap-tiap paberik  cat yang mengeluarkan memberinya nama-sendiri-sendiri sebagai branded produknya. Napthol AS-Bayer, Napthol AS-Hoechst, Napthol AS-Basf, Napthol AS-Casella, Cibanaptol-CIBA, Irganapthol-Geigy, Brenthol-ICI, Napthazole-Prancolor, Celcot-Sandoz, Napthanilid-Du Pont, Sanatol-Sanyo, Jepang, Uhothol-UHO(RRC).Batik Pesisiran kami Canting Cap dan Tulis, menggunakan zat pewarnaan Napthol ini dengan kombnasi Indogosol sebegai aksen motifnya. Hubungi kami di : 0852222066116 (H.Drs.Ch.Faurozi.,M.Si) apabila membutuhkan Batik Pesisiran yang kaya akan corak warnanya.  

Selasa, 12 April 2011

BATIK TIGA NEGERI

Batik Tiga Negeri adalah suatu proses pembatikan yang Legandaris. Proses pewarnaan awal yang belum diketemukannya zat pewarna selain warna soga (coklat) menimbulkan upaya pencarian dan penjelajahan proses celup warna ini. Tiga artinya tigo atau telu, negeri arainya negoro atau daerah atau kota, jadi tiga negeri menurut versi kisah para pengrajin batik di Pekalongan adalah "tiga kota pembatikan" , yaitu Pekalongan, Lasem (Semarang) dan Jogyakarta atau Solo. Pengrajin batik di Pekalongan waktu itu hanya mampu membuat warna biru (bironan) tidak mampu warna merah (abang), pembatik Lasem hanya mampu warna merah tidak bisa warna biru (biron), pembatik Jogya dan Solo hanya mampu warna Sogan (Coklat) tidak bisa biru dan merah. Alkisah pewarnaan batik agar memenuhi unsur tiga warna dilakukan proses pencelupan ketiga daerah tersebut yang memakan waktu tiga bulan untuk menempuh jarak dari kota ke kota karena hanya ada pedati. Namun akhirnya berhasil dan "Batik Tiga Negeri" menjadi batik flamboyan karena keindahan warna Merah-Biru-Sogan(Coklat). Koleksi batik ini dapat diperoleh dari beberapa Kolektor Batik Lawas di daerah Pekalongan. Yang berminat dapat hubungi kami di 08562222066116 (H.Faurozi). Keaslian batik dijamin menurut pakem zat pewarnaan alami (napthol dan indogosol, serta Soga ), kain Primissima.

Batik Tulis Pesisiran

Batik Tulis Pesisiran adalah batik tulis yang dibuat didaerah pesisir laut Jawa yang dikenal "Pantura" atau Pantai Utara, antara lain Pekalongan, Cirebon, daerah Lasem (Semarang) Indramaju, Brebes, Wirodeso, 
dan sekitarnya. Konsepsi dan penamaan pesisir adalah pantai laut tersinergi oleh lautan yaitu nelayan, pedagang, kaum buruh, rakyat jelata yang terkesan "urakan" non-konservatif atau feodalisme jauh dari sifat kepriyayian, spontan, komunikatip, tidak basa-basi, kurang mengenal tata-krama inggil kebanyakan ngoko jadi disebut urakan. KREASI BATIKdidaerah ini mendobrak pakem tradisional Kraton-an yang monoton dalam tata warna yaitu sogan melulu hanya warna coklat dan coklat itulah batik. Revolusi pewarnaan ditahun 1960-an ditemukannya warna violet, merah, biru, hijau dan kuning serta lahirnya kombinasi campurannya ada biru telor asin, abang gowok, kuning mliding, ijo tlepong dsb adalah kreasi batik pesisiran khususnya di Kota Pekalongan. Kaya akan warna batik reaktip, berani, norak, nyleneh, bahkan dikenal juga batik formika, radioan, krakel dsb. memberi keunikan sendiri. Saat ini batik pesisiran menjadi kebanggan, iklan, spanduk, poster sepanjang pantura menonjolkan kekhasan batik pesisir yang makin berkembang dan digemari. Kami mempunyai sejumlah koleksi Batik Pesisiran ini, bagi yang berminat dapat menghubungi kami di Hp.0852222066116 (H.Ch.Faurozi). batikcantingcap@yahoo.co.id.Jika serius kami dapat kirimkan gambar atau foto batik-batik pesisir tersebut, khususnya karya batik tulis di daerah pakar batik Wirodeso Pekalongan.